SEJARAH SINGKAT SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI PEKANBARU
Sekolah Tinggi
Teknologi Pekanbaru berada tidak jauh dari pusat kota Pekanbaru ibu kota
provinsi Riau. Berada di lintasan yang ramai dilalui. Awal mula berdirinya
Sekolah Tinggi Teknologi Pekanbaru lahir dari ide bapak Ir. H. Chairuddin Abas,
MM yang saat ini menjadi ketua Yayasan Dwi Sejahtera. Beliau memiliki latar
belakang sebagai seorang guru Sekolah Teknologi Menengah (STM). Pada awal taun
90-an mulai tercetus ide untuk mendirikan perguruan tinggi teknik sebagai wadah
untuk siswa-siswa Sekolah Menengah Kejuruan melanjutkan jenjang studinya ke
perguruan tinggi. Karena di Pekanbaru pada saat itu belum ada jurusan teknik
untuk tingkat pendidikan tinggi. Beliau mengajak juga beberapa kalangan muda
dan usahawan untuk ikut mendirikan perguruan tinggi hingga akhirnya terbentuk.
Pada tanggal 22 Juni 1992 berdirilah Akademi Teknologi Pekanbaru (ATP) di bawah Yayasan Dwi Sejahtera. Prodi Teknik Mesin
STT Pekanbaru merupakan pengembangan dari program Diploma tiga Teknik Mesin
Akademi Teknologi Pekanbaru. Melalui surat keputusan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan SK No. 10/D/O/2004, barulah STT Pekanbaru menyelenggarakan program
pendidikan sarjana (S1). Saat ini terdapat empat program studi yaitu Teknik Mesin, Teknik Elektro, Teknik Sipil dan Sistem Informasi.
Saat ini, Program Studi S1 Teknik Mesin Sekolah Tinggi
Teknologi Pekanbaru telah terakreditasi dengan nilai B oleh Badan Akreditasi
Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) pada tahun 2018. Dari hasil evaluasi diri,
program studi teknik mesin tidak menutup diri untuk bertransformasi agar
mendapat kriteria akreditasi terbaik sesegera mungkin. Dalam
program yang sedang berjalan kualifikasi staf pengajar terus ditingkatkan,
begitu juga dengan kelengkapan sarana dan prasarana pendukung. Upaya
peningkatan mutu proses pembelajaran terus diupayakan melalui pelatihan dan
workshop. Semua upaya perbaikan tersebut untuk target capaian pembelajaran
lulusan yang telah ditetapkan merujuk kepada jenjang kualifikasi KKNI,
SN-Dikti. Bedasarkan SKKNI Nomor kep. 42/MEN/II/2009, Asosiasi Profesi
Badan Kerja Sama Teknik Mesin Indonesia (BKS-TM).